Senin, 10 Desember 2012

Minggu, 02 Desember 2012

Permainan Menebak Angka dalam Pikiran

mind number

Berikut ini ada permainan tebakan logika matematika menebak angka dalam pikiran yang menarik dan bisa digunakan sebagai intermezzo atau selingan untuk mengatasi kejenuhan.

Trick 1: Angka di bawah 10
Langkah 1: Pikirkan sembarang angka antara 1 sampai 9
Langkah 2: Kalikan dua
Langkah 3: Hasilnya tambahkan dengan enam
Langkah 4: Kemudian bagilah dengan dua
Langkah 5: Hasilnya kurangi dengan angka yang kamu pikirkan semula
Jawabannya adalah....

Jawabannya: 3


Trick 2: Sembarang angka
Langkah 1: Pikirkan sembarang angka
Langkah 2: Angka yang kamu pikirkan kurangilah satu
Langkah 3: Kalikan hasilnya dengan tiga
Langkah 4: Hasinya tambahkan dua belas
Langkah 5: Bagilah dengan tiga
Langkah 6: Selanjutnya tambahkan lima
Langkah 7: Kurangkan dengan angka yang kamu pikir semula
Langkah 8: Terakhir tambahkan hasilnya dengan tujuh
Jawabannya adalah....

Jawabannya: 15


Trick 3: Sembarang angka
Langkah 1: Pikirkan sembarang angka
Langkah 2: Angka yang kamu pikirkan kalikan tiga
Langkah 3: Hasilnya tambahkan dengan 45
Langkah 4: Kemudian kalikan dua
Langkah 5: Hasilnya bagilah dengan enam
Langkah 6: Kurangi dengan angka yang kamu pikirkan semula
Jawabannya adalah....

Jawabannya: 15


Konsep permainan tebakan matematika ini sebenarnya sederhana sekali, bahkan sudah diajarkan di jenjang sekolah dasar. Silahkan anda pelajari kembali.

Tips : Bereksperimenlah dengan memisalkan bilangan yang ada di pikiran itu x, maka anda akan tahu rumusnya.

Sabtu, 01 Desember 2012

Tips dan Trik Pembelajaran yang Menyenangkan


Sebelum menjelaskan tips dan trik untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan menyenangkan maka terlebih dahulu perlu dipahami apa itu gaya belajar. Dalam belajar, setiap orang mempunyai gayanya masing-masing.

Gaya belajar seseorang adalah cara ia memahami dan memproses informasi baru, memperoleh pengalaman belajar baru, dan/atau memecahkan suatu masalah.

Seorang guru yang efektif dalam memberdayakan siswanya dalam belajar adalah seorang motivator, pakar, dan sekaligus pelatih, serta tahu kapan ia harus membiarkan siswanya belajar sendiri.
Maka, agar kegiatan belajar itu menjadi menyenangkan dan lebih menarik, terlebih dahulu guru haruslah menyenangi materinya, mempunyai semangat atau antusiasme yang tinggi dalam pembelajaran, dan meluangkan waktu yang cukup untuk menyiapkan pembelajaran. Lebih-lebih untuk pelajaran matematika yang sudah terlanjur dianggap sulit dan menjadi momok; perlu dirancang strategi pembelajaran matematika yang efektif dan sistematis.
Seorang guru yang baik tidak hanya mengajar, tetapi menginspirasi siswanya.
Tidak hanya bertanya apa dan bagaimana, tetapi juga menggali mengapa dan bagaimana jika. 
Bukan hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga menumbuhkan minat dan kemampuan untuk belajar. Ia juga mengajarkan siswa untuk menghargai pengetahuan, dan bagaimana memainkan peran dalam pembangunan manusia dan pemahaman tentang kehidupan pada umumnya.

Rabu, 21 November 2012

Kisi-Kisi UN Tahun 2012 / 2013

soal un 20 paket soal

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) baru saja mengunggah kisi-kisi Ujian Nasional untuk tahun pelajaran 2012 / 2013 beserta peraturan tentang terbitnya kisi-kisi tersebut. Sedangkan untuk POS pelaksanaan UN tahun 2013 nampaknya masih dalam proses. Melihat sekilas isi dari kisi-kisi UN tahun 2013 dan membandingkannya dengan kisi-kisi UN tahun 2012 nampaknya tidak terlalu jauh berbeda. Khusus untuk kisi-kisi UN matematika SMA tahun 2013 jurusan IPS agak berbeda dengan kisi-kisi UN matematika SMA IPS tahun 2012. Perbedaan yang ada antara lain pada soal UN matematika tahun 2013 mengikutsertakan materi tentang integral, sedangkan pada soal UN matematika tahun 2012 tidak diikutkan. Berikut ini saya sampaikan link ke BSNP untuk mengunduh langsung kisi-kisi UN 2013 lengkap dengan peraturannya.
POS UN tahun 2013

Jumat, 16 November 2012

Rumus Singkat, Smart Solutions Soal UN Matematika


Seringkali, ketika saya sedang membahas suatu soal matematika di depan kelas – setelah beberapa saat ada siswa yang menyeletuk, “ Pak, ada cara yang singkat ndak?”.
Trenyuh, anyel, sedih, dan entah perasaan apalagi yang muncul seketika itu. Ironis, melihat kenyataan bahwa belum juga siswa mencoba mengerjakan sudah mengatakan susah. Geregetan, melihat pola pikir mereka yang serba instan dan ingin mudahnya saja. Betapa siswa jaman sekarang begitu mudah menyerah.
Rumus singkat, smart solutions, cara cepat, trik kilat, atau apalah istilahnya untuk mengerjakan soal matematika menjadi andalan mereka. Terutama yang saat ini sedang duduk di kelas XII dan bersiap menghadapi soal UN. Bukannya anti dengan semua hal itu, tapi lebih kepada menyayangkan pola pikir dan cara pandang mereka dalam menyelesaikan persoalan. Dalam salah satu page pada blog ini ada juga rumus-rumus praktis yang saya upload dan bisa diunduh serta trik menggunakan cara cepat untuk menyelesaikan soal matematika, khususnya soal UN matematika.
Tapi, yang perlu ditekankan di sini, 

Rumus singkat, smart solutions, cara cepat, trik kilat untuk mengerjakan soal UN matematika, pasti membutuhkan penguasaan konsep-konsep dasar matematika terlebih dahulu. 

Kecuali misalnya, cara cepat itu adalah memanjangkan leher guna menyontek pekerjaan yang ada di depan atau sampingnya, atau berdoa dan bersabar menunggu SMS dari teman andalan.
Akan tetapi kebijakan kurikulum dan pemerintah mulai mengarah agar tindakan-tindakan tercela seperti menyontek dan kecurangan-kecurangan dalam mengerjakan soal-soal UN dapat dikurangi atau dihilangkan.
Saran saya, percaya dirilah. Jangan menggantungkan nasib pada orang lain. Setiap apa yang kita usahakan nantinya akan membuahkan hasil yang setimpal; entah itu sekarang atau nanti.

Kamis, 15 November 2012

Salah Konsep Matematika


Pernahkah anda menemukan kesalahan seperti di bawah ini dalam kelas?







Bagaimana cara Anda memperbaiki dan / mencegah kesalahan seperti itu?

Kamis, 01 November 2012

Permainan Ice Breaking Melatih Konsentrasi

susu
Berikut ini ada beberapa pertanyaan sangat mudah yang harus anda jawab dengan cepat.
Baca secara berurutan dan jangan terlalu lama berpikir.
Baiklah, mari kita mulai...
Permainan warna
Uban warnanya...
Awan warnanya...
Tisu warnanya...
Sapi minumnya...
Kalau anda menjawab susu berarti anda kurang konsentrasi.
Sapi minumnya air.

Oke, lanjut.
Konsentrasi...
Rambut warnanya...
Arang warnanya...
Aspal warnanya...
Kelelawar tidur di waktu...
Kalau anda menjawab malam maka anda masih belum konsentrasi.
Kelelawar tidur di waktu siang.

Sekali lagi ya...
Konsentrasi...
Cendol warnanya...
Lumut warnanya...
Daun warnanya...

Harimau makannya...
Ada yang masih menjawab rumput?
:)

Permainan Tebakan Logika


Kali ini akan saya sajikan sebuah permainan tebak-tebakan yang sederhana. Permainan tebak-tebakan ini bisa digunakan sebagai trigger sebelum pembelajaran matematika yang terkait dengan bab logika dan atau bab matriks.

Ada lima orang bersaudara; Rana, Rani, Rina, Rini, dan Rena. Dua orang hobi bermain game memasak dan tiga orang hobi bermain game balap. Rana dan Rini mempunyai hobi yang sama. Sedangkan hobi Rini dan Rena berbeda. Demikian juga dengan Rena dan Rina.
Pertanyaannya : siapakah dua bersaudara yang hobi bermain game memasak?

Kunci: Gunakan penalaran. Atau, kalau otak tidak mampu menganalisis, cobalah susun ulang apa yang diketahui menjadi dalam bentuk matriks.
 Demikian postingan Permainan tebakan logika ini. Jika anda merasa tertarik dan tertantang, silahkan  mencoba soal tebak-tebakan dan game permainan lainnya yang ada di bawah artikel ini.
Sekian dan terima kasih.

Jumat, 26 Oktober 2012

Modul dan Ringkasan Materi Matematika SMA

Berikut ini saya postingkan modul pelajaran Matematika SMA mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII.
Modul ini disusun sedemikian rupa, mulai dari materi dan rumus-rumus singkat, latihan soal beserta pembahasan dengan metode biasa dan metode cepat (smart solutions) matematika, dan soal uji kompetensi untuk mengukur tingkat keberhasilan anda dalam belajar tentang bab yang sedang dipelajari. Silahkan di download.

  1. Bentuk Pangkat dan Akar 
  2. Sistem Persamaaan Linier 
  3. Persamaan dan Fungsi Kuadrat 
  4. Pertidaksamaan 
  5. Logika Matematika 
  6. Trigonometri 
  7. Dimensi Tiga  
  8. Statistika 
  9. Peluang 
  10. Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers 
  11. Limit Fungsi 
  12. Turunan  
  13. Program Linier 
  14. Matriks 
  15. Barisan dan Deret
Modul di atas saya susun dengan dasar pemikiran bahwa salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika adalah banyak siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih mudah dan senang belajar matematika. Nah, di dalam modul tersebut sudah saya cantumkan cara-cara singkat dalam mengerjakan soal-soal matematika SMA--yang biasanya menjadi 'yang paling dicari' oleh para siswa.
Selanjutnya tentang anggapan umum bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sukar dan menjemukan, harus secara sistematis dihilangkan dengan jalan meramu pembelajaran matematika dengan strategi yang variatif, di antaranya ditunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat dilangsungkan di luar kelas (outdoor mathematics) atau dapat berupa teka‐teki maupun permainan sehingga kita dapat berekreasi dengan matematika.
Di dalam blog ini juga saya menulis beberapa permainan matematika dan tebakan-tebakan logika yang dapat digunakan sebagai selingan , trigger, ice breaker, atau menjadi bahan pembelajaran matematika itu sendiri.
Kalau anda tertarik silakan ke sini atau ke sini.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 23 Oktober 2012

Teka-Teki Logika

Ada lima orang anak laki-laki; Anto, Banu, Cecep, Denis, dan Endro sedang menjalani pemeriksaan di ruang BP. Salah satu dari kelima anak ini telah mencorat-coret tembok kelas menggunakan spidol.
Anto berkata, "Ini adalah ulah Banu atau Cecep".
Banu berkata, "Aku dan  Endro tak mungkin melakukannya."
Cecep menimpali, "Kalian berdua bohong!"
Denis mengatakan, "Tidak, salah satu dari mereka berbohong."
Endro berkata, "Tidak, Denis, itu tidak benar."
Ketika Guru BP berkonsultasi pada Wali Kelas, Wali Kelas itu berkata, "Tiga dari anak-anak ini selalu berkata benar sedangkan lainnya selalu berbohong ."
Pertanyaannya, siapakah yang telah mencorat-coret tembok kelas?

Sabtu, 20 Oktober 2012

Permainan Tebakan Logika

tebakan tukang ojeg
Seorang pengusaha yang kaya raya iseng menemui dua tukang ojek yang sedang mangkal. Dia meminta mereka untuk balapan menuju suatu tempat dan akan memberikan hadiah sebesar sepuluh juta rupiah. Pemilik motor yang paling lambat sampai akan menjadi pemenangnya. Dua tukang ojek itu kebingungan. Pada awalnya mereka menjalankan motornya pelan sekaliii.. Kemudian setelah beberapa saat mereka berhenti. Tapi lima menit kemudian, setelah mereka berdiskusi sejenak kedua tokeng ojek itu segera menyalakan motor dan memacu secepatnya menuju tempat yang dituju. Kenapa bisa begitu? Kira-kira apa yang telah mereka diskusikan dan sepakati?

Tebakan Aritmatika Matematika

Diberikan pernyataan matematika sebagai berikut:
62 -63 = 1
Buatlah pernyataan tersebut menjadi bernilai benar dengan memindahkan letak salah satu digit angka pada pernyataan di atas!


Silahkan tekan tombol di bawah jika Anda penasaran dan ingin mengetahui solusi dari permasalahan di atas.

I N G A T! ! ! Hanya boleh ditekan jika Anda sudah bilang (dalam hati) aku menyeraaahhhh...!

silakan klik di sini

Strategi Pemecahan Masalah Matematika

Pengertian Masalah 

Ada lima tujuan pembelajaran matematika di SMA-MA (Depdiknas, 2006) yang harus dicapai para siswa SMA-MA selama proses pembelajaran matematika, yaitu: 
  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 
  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 
  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 
  4. Menkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 
Sebelum membahas masalah dan pemecahan masalah, perhatikan contoh berikut: 


Bilangan 15 dapat dinyatakan sebagai jumlah dua atau lebih bilangan asli berurutan dalam tiga cara, yaitu:
15 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5
15 = 4 + 5 + 6
15 = 7 + 8
Nyatakan bilangan 210 sebagai jumlah dua atau lebih bilangan asli berurutan. Tuliskan dengan sebanyak-banyaknya cara.


Apakah soal tersebut merupakan masalah bagi Anda? 
Selanjutnya perhatikan lagi contoh berikut: 


987654321 x 9 = ... 


Pada contoh yang pertama ada tantangan yang terkandung di dalamnya dan belum diketahui prosedur rutin pemecahannya. Sedangkan untuk contoh soal yang kedua saya yakin bukan menjadi 'masalah' untuk para pembaca. 
Secara umum suatu pertanyaan dikategorikan masalah atau pertanyaan biasa ditentukan oleh ada tidaknya tantangan dan prosedur rutin pemecahan yang belum diketahui. 

Strategi Pemecahan Masalah

Permendiknas No. 22 (Depdiknas, 2006) tentang Standar Isi menyatakan bahwa tujuan pelajaran matematika SMA agar para siswa dapat:
“Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.” 
Dari formulasi di atas, paling tidak ada empat langkah pada proses pemecahan masalah yang harus dikuasai para siswa sehingga harus dilatihkan kepada mereka, yaitu:
  1. Memahami masalah, 
  2. Merancang model matematika, 
  3. Menyelesaikan model, dan 
  4. Menafsirkan solusi yang diperoleh.

Minggu, 16 September 2012

Tebakan Matematika Aljabar


Ada sebuah bilangan yang ketika dibagi dengan bilangan 4 atau dikurangi dengan bilangan 4, hasilnya sama. Berapakah bilangan tersebut?

Kamis, 13 September 2012

Soal Kombinasi Matematika


Dalam sebuah pertemuan semua orang saling berjabat tangan satu sama lain. Banyaknya jabat tangan yang terjadi adalah 60 kali jabat tangan. Ada berapa orangkah yang hadir di pertemuan tersebut?

Minggu, 09 September 2012

Tebakan Logika Matematika


Diberikan empat buah angka delapan (8), satu buah angka satu(1), dan satu buah simbol matematika. Coba susunlah sehingga jumlahnya 100 !

Sabtu, 08 September 2012

Soal Peluang Matematika

gambar diambil dari sini

Amir: Berapa banyak anak perempuan yang ada di kelasmu?
Budi: Aku tidak tahu. Yang aku tahu ada 10 anak laki-laki.
Amir: Gimana sih?
Budi: Tapi saya pernah menghitung bahwa jika dua siswa dari kelasku dipilih secara acak, peluang keduanya  laki-laki adalah 0,15.
Amir: Jadi ada berapa perempuan di kelasmu?


Ada yang bisa menjawab pertanyaan Amir?


Kamis, 06 September 2012

Teka-Teki Tanggal Lahir

gambar diambil dari sini

Aku lahir tanggal 20 Januari. Pada bulan itu hanya ada 4 hari Jumat dan 4 hari Senin. Pada hari apakah aku lahir ?

Rabu, 05 September 2012

Teka-Teki Bilangan

gambar diambil dari sini

Hapuslah 10 digit angka dari bilangan 1234512345123451234512345 sehingga angka yang tersisa menghasilkan bilangan yang paling besar !

Selasa, 04 September 2012

Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika

gambar diambil dari sini

Beberapa karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika di antaranya adalah:

1) Sikap teliti, cermat, dan hemat

Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung, seseorang dituntut bersikap teliti, cermat, hemat, cepat, dan tepat.

Saat mengerjakan masalah matematika, seseorang sebenarnya dituntut untuk megerjakan dengan teliti dan cermat. Jangan sampai ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya, hasil itu perlu dicek lagi apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Intinya, matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah.
Matematika juga melatih sikap hemat, simpel dalam bertindak berbicara, selalu "to the point", dan tidak bertele-tele. Kalimatnya ringkas dan mudah dipahami.
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika juga memuat unsur pembelajaran sikap hemat.

2) Sikap jujur,tegas,dan bertanggung jawab

Matematika juga mengajarkan sikap jujur, tegas, dan benar. Tegas pada permasalahan diatas dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 3 x 4 pasti 12. Kita tegas mengatakan 3 x 4 = 12 adalah benar. Kalau bukan 12, kita tegas mengatakan itu salah.
Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yang kuat dan benar. Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan, kita diajarkan bahwa setiap perkataan, kehendak, dan, perbuatan harus berdasar pada sumber yang benar.

3) Sikap pantang menyerah dan percaya diri

Seperti yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika, matematika sebenarnya juga mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika, kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus, sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh.

Jumat, 03 Agustus 2012

Macam-Macam Teori Belajar


1.     Teori Belajar Menurut Thorndike

Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Bentuk paling dasar dari belajar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting learning” dan berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike ini sering disebut dengan teori belajar koneksionisme atau teori asosiasi.

Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut :
  1. Hukum Kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
  2. Hukum Latihan (law of exercise), yaitu semakin sering tingkah laku diulang/ dilatih (digunakan) , maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
  3. Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah  jika akibatnya tidak memuaskan.

2.     Teori Belajar Menurut Skinner

B.F. Skinner dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.

Beberapa prinsip Skinner antara lain :
  1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.
  2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
  3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
  4. Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
  5. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
  6. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah.
  7. Dalam pembelajaran digunakan shaping.

3.     Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne

Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu
  1. Fase Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara.
  2. Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya.
  3. Fase storage /retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.
  4. Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori.

Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase generalisasi adalah  fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7) Fase penampilan adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari struktur kalimat dalam bahasa mereka dapat membuat kalimat yang benar, dan (8)  fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement).

4.     Teori Belajar Menurut Bruner

Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya.

Agar pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan intelektual anak dalam mempelajari sesuatu pengetahuan (misalnya suatu konsep matematika), maka materi pelajaran perlu disajikan dengan memperhatikan tahap perkembangan kognitif/ pengetahuan anak agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang berarti proses belajar terjadi secara optimal) jika pengetahuan yang dipelajari itu dipelajari dalam tiga model tahapan yaitu model tahap enaktif, model ikonik dan model tahap simbolik.
1. Model Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata.
2. Model Tahap Ikonik

Tahap ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif.
3. Model Tahap Simbolis

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbul-simbul atau lambang-lambang objek tertentu. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak (abstract symbols), yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

5.     Teori belajar Menurut Piaget

Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.

Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia, yaitu :
  1. Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.
  2. Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif.
  3. Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.
  4. Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.

Perlu diingat, bahwa pada setiap tahap tidak bisa berpindah ke tahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum selesai dan setiap umur tidak bisa menjadi patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri perkembangan setiap individu yang bersangkutan

6.     Teori Belajar Menurut Ausubel

Menurut Ausubel, Novak,dan Hanesian ada dua jenis belajar:
a.      Belajar bermakna (meaningful learning)

Belajar bermakna adalah suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur penertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru dengan konsep yang telah ada sebelumnya.
b.      Belajar menghafal (rote learning)

Bila konsep yang cocok dengan fenomena baru itu belum ada maka informasi baru tersebut harus dipelajari secara menghafal. Belajar menghafal ini perlu bila seseoarang memperoleh informasi baru dalam dunia pengetahuan yang sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang ia ketahiu sebelumnya.

Senin, 30 Juli 2012

Uji Kompetensi Guru


Hiruk pikuk kabar tentang Uji Kompetensi Guru akhirnya membuat saya mau tak mau ikut mencari informasi tentang hal ini. Semula saya apatis dan cuek saja dengan Uji Kompetensi Guru ini. Tapi melihat teman-teman sejawat pada panik dan bingung mencari kisi-kisi, contoh soal, buku panduan, dan lain-lain saya pun ikut-ikutan browsing dan mencari.

Kemudian datanglah hari itu. Pelaksanaan UKG di hari pertama ternyata banyak menemui kendala. Masalah demi masalah muncul dan menyebar di jejaring sosial. Mulai dari tidak bisa login, soal tidak bisa diakses, komputer nge-hang, dan lain sebagainya.

Melihat kenyataan tersebut akhirnya saya pun kembali santai dan cuek saja. Saya berkeyakinan UKG tahap pertama ini tak akan berarti apa-apa untuk saya--apapun hasilnya, kecuali hanya sebagai bahan evaluasi bagi para pengambil kebijakan untuk pelaksanaan UKG selanjutnya. Tak lebih.

Senin, 02 Januari 2012

Matematika Kehidupan

Kerja keras belum tentu produktif, lihat tukang becak, sungguh ia sudah kerja keras mengayuh becaknya hingga ngos-ngosan keringetan, tetapi hasilnya ternyata tidak memadai. Kerja cerdas lebih produktif, tidak terlalu keringetan tetapi hasilnya bisa jauh lebih banyak. Tetapi banyak juga orang yang sudah kerja cerdas, sudah menghasilkan begitu banyak, segala yang dibutuhkan sudah tersedia, ternyata hidupnya tidak tenang, gelisah dan ujung-ujungnya lari ke narkoba atau mendekam di penjara.

Nah, ada jenis kerja lain, yaitu kerja ikhlas. Dapat banyak alhamdulillah, dapat sedikit alhamdulillah, belum dapat, sabar dan berusaha lagi. Seberapapun yang diperoleh dari kerja keras, cerdas dan keikhlasannya, ia bisa menerimanya dengan senang hati karena ia menyadari bahwa wilayah manusia itu hanya berikhtiar, hanya berusaha, sedangkan tentang hasil, di situ ada tangan Tuhan.

Ada orang sudah dapat banyak masih kurang dan hatinya gelisah, makan tak enak tidur tak nyenyak, dimusuhi orang banyak. Sementara yang lain dapatnya sedikit tetapi ia merasa cukup bahkan masih bisa memberi. Dengan tenang ia menikmati hasil jerih payahnya, damai, harmoni dengan lingkungan dan bahkan dihormati orang lain.

Menurut hitungan matematis,orang yang punya uang sepuluh juta rupiah kemudian diambil lima juta untuk membantu biaya sekolah anak-anak yatim maka uangnya yang tersisa hanya tinggal lima juta rupiah. Jika orang itu kemudian mempunyai pola perilaku tetap yaitu selalu memberikan separoh hasil usahanya untuk membantu orang lain yang kesulitan, maka menurut hitungan matematis ia pasti lambat kayanya dibanding jika ia tidak suka memberi. Jika ia menjadi kaya 10 tahun kemudian, maka logikanya jika tidak suka memberi, ia sudah bisa menjadi orang kaya lima tahun lebih cepat.

Tetapi realitas kehidupan sering berbicara lain. Orang yang suka memberi justru lebih cepat kaya sementara orang yang kikir usahanya sering tersendat-sendat. Sama halnya orang dagang yang selalu mengambil keuntungan dengan margin tertinggi justru kalah bersaing dengan pedagang yang mengambil keuntungan dengan margin rendah. Kenapa ?, karena hidup itu bukan hanya matematis, ada matematika bumi dan ada matematika langit. Orang yang keukeuh (bertahan; sunda) dengan hitungan matematis dalam interaksi sosial tanpa disadari ia justru kehilangan peluang non teknis yang nilainya tak terukur secara matematis, yaitu berkah.

Berkah adalah terdayagunanya nikmat secara optimal. Dari uang lima juta rupiah misalnya semua terinvestasi tanpa ada sedikitpun kebocoran, sehingga pertumbuhannya konstan. Sedangkan penghasilan yang tidak berkah dapatnya sepertinya banyak, tetapi yang terdayaguna hanya sedikit karena sebagian besar justru bocor ke wilayah-wilayah yang tak diperlukan.

Matematika langit mengajarkan bahwa harta itu anugerah Tuhan. Tuhan menyuruh manusia untuk bekerja keras dan Tuhan akan memberi menurut kehendak Nya sesuai dengan rumus-rumus matematika langit. Zakat misalnya arti bahasanya adalah suci dan tumbuh, artinya orang yang disiplin membayar zakat hartanya menjadi suci (dari sorotan orang miskin) dan hatinya pun menjadi suci (dari keserakahan matematis).

Filosofi zakat ialah bahwa di dalam harta si kaya ada hak orang lain (miskin), yang meminta atau yang malu meminta. Jika zakat tak dibayarkan, maka maknanya si kaya memakan hak orang miskin. Zakat diartikan tumbuh artinya harta yang dizakati akan berkembang volume dan maknanya secara sehat. Logiskah ini ?

Tuhan mengajarkan melalui pohon. Pohon yang secara regular digunting ranting dan daunnya ia akan tumbuh berkembang secara indah dan berpola, karena dari ranting yang digunting akan tumbuh daun baru yang segar. Jika pohon itu tak pernah dipotong maka pohon itu terus berkembang tetapi tidak indah, tidak berpola dan bahkan bisa menjadi pohon besar yang angker.

sumber dari : sini